Membaca Seperti “Ngemil”

Sartini, Terpikat Komunlis


Komunitas menulis (Komunlis). Sebuah komunitas yang mewadahi orang-orang yang suka menulis. Jauh dari pengaruh populis yang sedang banyak menjadi idola sebagian besar masyarakat zaman sekarang. Komunitas tersebut mempunyai visi untuk menyebarkan semangat literasi di kalangan masyarakat luas. Alhasil, seorang guru SMK di daerah Gempol, Sartini, terpikat hatinya untuk mengikuti komunitas yang dirintis oleh Stebby Julionatan ini. Bagaimana ceritanya ?
Muhammad Sajidin Nur, Pandaan

Suasana usai berlangsungnya Pengajian Sastra di daerah Pandaan siang itu, terasa ramai (6/10). Hal itu disebabkan karena para anggota Komunlis yang sedang mengobrol santai di ruang keluarga tuan rumah acara, Hapsari. Sedangkan Sartini sendiri, masih berada di meja makan membereskan alat-alat makan. Akhirnya, ibu yang tinggal di Jl. Darma Bhakti No. 13 Kutorejo-Pandaan ini, bersedia berbagi cerita tentang pengalamannnya saat di Komunlis. Bermula dari Facebook, Sartini diajak oleh Yeti Kartikasari, temannya, untuk bergabung di Komunlis. Akhirnya, Sartini menerima tawaran tersebut. Dengan alasan, ia ingin bersama-bersama orang yang suka membaca, menulis, dan mencintai pendidikan. Moment Halal bi Halal Agustus lalu, menjadi awal keikutsertaannya di Komunlis.

Pengalamannya yang ia rasakan adalah awal mula bergabung di Komunlis perasaannya ragu, malu, dan diikuti sebuah pertanyaan dalam hatinya, “Bisakah saya menulis?”. Tiga kali pertemuan, dua di Pandaan, sekali di Probolinggo, membuka dirinya bahwa siapapun sebenarnya bisa menulis. Yang menyemangati Sartini adalah kebersamaan dan kerja sama di Komunlis. Sebelumnya, ibu ini hanya menulis untuk konsumsi sendiri. Membaca hanya sekedarnya. Tetapi,setelah mengikuti Komunlis, dia mengaku mendapat semangat membaca. “Semangat membaca makin lama, semakin seperti camilan” tuturnya. Ia memipikan namanya akan tertulis pada salah satu buku terbitan Komunlis.

Beberapa manfaat telah ia rasakan dari keikutsertaannya di Komunlis. Manfaat-manfaat tersebut antara lain: bisa lebih mengekspresikan ide melalui tulisan; semangat membaca makin lama, makin seperti “camilan”; dan bisa mengenalkan anaknya pada dunia membaca yang awalnya tidak begitu suka, lama-lama mau mencoba.(sajidin/smk)

Komentar

Postingan Populer